Warna-warni kertas melintang di plafon. Balon aneka warna pun ditempatkan di setiap sudut. Meja telah merapat ke tembok dan diberi taplak baru. Satu persatu perempuan muda menyajikan makanan di meja itu. Menatanya seindah mungkin.
Dari kursi roda, kulihat cucuku dengan gaun putih berenda menghampiriku.
“Kita ke rumah sebelah saja, ya, Oma.”
Ini bukan pertama kalinya aku diasingkan saat ada acara di rumah ini.
ringan..semenit gak sampe beres bacanya 😀
walau ringkas dan padat,namun ceritanya ngena bgt..jd inget almarhuma nenek 😦
Ehhhhh :(((( sedihnyaaaaa.. Ada yah yg tega seperti itu 😦
Inii sedihh 😦
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Segera dicatat sebagai peserta Kontes Unggulan;Enam Puluh Tiga
Salam hangat dari Surabaya
Wah kasihan ya…
😦 kasihan neneknya… sini, Nek, ke rumahku saja… *berantakin pesta anaknya*
ya gini nih, kalo ortu sudah tua, mudah dilupakan gitu aja…
kasian banget…